Tuesday, October 14, 2008

Nanny Ningnong Lebaran nggak mau pulang kampung

Lebaran masih beberapa hari lagi. Kesibukan mulai tampak dirumah saya. Bukan sibuk dengan masak ketupat, opor, sambel goreng ati serta berbagai varian hidangan lebaran tetapi sibuk nyiapin strategi yang harus dilakukan menyambut bubarnya pasukan elite cleaning, chef van kemang dan 2 orang "Nanny 911". Untuk memuluskan segala sesuatunya maka saya bersama istri mengadakan rembug nasional bagi seluruh warga kemang 16. Sambil duduk leyeh-leyeh diruang keluarga kita memanggil seluruh stakeholder.

"Ini udah mau Lebaran. Coba kita atur jadwal pemberangkatan kowe kabeh, biar nggak repot dan saya masih bisa mengatur kapan harus mulai ambil libur kantor"
"Den Bagus, saya pulang h-6 yah. Biar nggak terlalu rame,"kata You-liatun mengawali jawaban dari pertanyaan saya.
"Yo, wis. Kalau kamu The Must! kapan arep mulih?"
"Saya juga H-6 boleh juga kan Den Bagus?"
"Ya, boleh. Mosok nggak boleh pulang, sekalian kamu jagain You-liatun di bis yah, katanya banyak copet. Maklum mau Lebaran hidup tambah susah, mau nggak mau banyak orang yang hobi nyolong dan nyopet kambuh. Terus ini "Nanny 911" piye? Mau sekalian juga H-3?"
"Kalau saya H-4 saja. Soalnya kasihan si Gentong Beras Den Bagus." kata nanny Ovie.
"Lha kamu gimana Nong? H-4 sekalian aja yah?"
"Saya ndak mulih Den Bagus! Di Jakarta saja"jawab nanny Ningnong.
"Lho knapa ndak mulih? Nggak kangen Mbok mu sama adik mu?"
"Ya, kangen lah. Kan udah lama juga nggak pulang kampung. Lagian kalo lebaran kan harusnya sungkem si Mbok. minta maaf dan mohon doa."
"Lha, iki piye toh! jarene kangen tapi kok ora mulih?"
"Saya infal aja Den Bagus, lumayan duitnya kan bisa buat nambah keperluan lebaran mbok saya. Lagian pulang sekarang memangnya murah? Eman-eman (sayang) duitnya toh. saya titip uangnya nanti sama nanny Ovie aja, kan kita satu kampung."
Mendengar jawaban si nanny Ningnong, saya cuma diam. Tekanan kebutuhan hidup saat ini terkadang harus mencabut kita dari akar tradisi yang telah hidup puluhan tahun dalam keluarga. Iki piye toh?

kemang, 14 oktober 2008